Arifin mengenal fotografi dari Om-nya yang seorang Fotografer Komersial Senior (Djoko Sarwono), sehingga membuatnya tertarik di bidang Fotografi.
Semenjak kuliah di Universitas Tarumanagara tahun 1992, bergabung dengan PFT (Perhimpunan Fotografi Tarumanagara) mendapatkan Pendidikan Dasar Fotografi (DikSar) dari guru-guru seperti Jimmy Yuwono, Moses Agustian, Mukri Sulaiman, dll.
Mengikuti berbagai Seminar dan workshop dari para pembicara terkenal, seperti Darwis Triadi, Ferry Ardianto, Makarios Soekojo, Gerard Adi, Tigor Siahaan, Iswanto Soerjanto, dll.
Mengambil pendidikan S2 di Universitas Bina Nusantara dengan gelar MMSI ( Magister Manajemen Sistem Informasi ) dan dari Curtin University (M. Com(IS) = Master of Commerce in Information System). Berpengalaman mengajar ratusan mahasiswa/i, sebagai Dosen S1 pada jurusan E-Business di Universitas Bina Nusantara
Mengikuti pendidikan di Entrepreneur University, bimbingan Bapak Purdi E. Chandra (Pendiri group Primagama) Sehingga akhirnya nekad membuka Studio Foto sendiri dengan bermodalkan kamera Pocket Canon A70 serta lampu dan Backgound pinjaman dari Om-nya. Lebih dari 12 tahun yang lalu.
Sejak itu berpengalaman memotret berbagai macam objek / subyek seperti model, pre-wed, wedding, keluarga, wisuda, liputan, makanan, minuman, produk, furniture, interior / eksterior, dll.
Mengadakan Seminar dan menjadi pembicara pada Seminar: “Karir dan Bisnis di masa Krisis” bekerja sama dengan Dewan Sosial dan Mudika di Gereja Kristus Salvator, dengan peserta hampir mencapai seratus orang.
Ditolak sana-sini ketika mencari Sponsor Lampu Studio, akibat lampu JTL-nya sering meledak, setiap kali Workshop…
Sampai akhirnya bertemu dengan Mr. Aco dari Golden Eagle, yang selalu siap memberikan dukungan penuh… terutama Lampu Studio GE yang tahan dijepret ribuan kali…
Sudah 10 TAHUN terakhir KONSISTEN memberikan Workshop Basic Studio Lighting kepada lebih dari 1.590 orang (sudah 159 angkatan, bow..!)
Workshop pertama: 1 April 2006
Dikomentari orang-orang, karena memberikan harga workshop 1 harinya terlalu murah… sedangkan workshop sejenis bisa sampai jutaan dengan berkali-kali pertemuan yang menghabiskan waktu...
Sampai saat ini, tetap berKomitmen untuk memberikan yang terbaik untuk peserta, melalui Workshop yang praktis dan tidak memakan waktu banyak, dengan kelas kecil sehingga lebih Efektif dan Efisien.
Impiannya adalah, melalui workshop tersebut, dapat memajukan para fotografer Indonesia, sehingga meningkatkan kualitas fotografi dan kesejahteraan fotografer di Tanah Air.
So, seperti kata Zig Ziglar...
See You At The Top!
:D
Arifin Yoshodharmo
Click-MAX Photography





WS Model & Fashion Photography (Busana Tradisional)
@ Museum Bahari, Kota Tua Jakarta, 2015
=====
Beberapa Kendala / Masalah / Tantangan dalam Fotografi Makanan :
- Pencahayaan yang kurang (Low Light)
- Pencahayaan yang terlalu terang , hanya dari satu sisi
- Arah dan karakter cahaya yang kurang maksimal
- Warna cahaya yang tidak sesuai
- Bagaimana mengakali Pencahayaan agar lebih maksimal?
- Sudut pengambilan foto yang kurang cocok
- Mengatur White Balance
- Mode pemotretan apakah yang cocok? Prioritas Bukaan, Prioritas Kecepatan, atau Manual?
- Tampilan makanan yang kurang menarik
- Property / Background apakah yang cocok?
- Peralatan / bahan apa sajakah yang dibutuhkan untuk membuat makanan tampil lebih menarik?
- dan lain-lain...
Intinya adalah : Makanan (3 dimensi) adalah soal rasa, bau dan penampilan. Lalu bagaimanakah caranya menghidangkan hal2 itu dalam bentuk hanya sebuah foto 2 dimensi saja?
Temukan jawaban atas pertanyaan2 tersebut di atas, dalam Workshop ini...!
:D
=====